Zona untuk mengenalku, Zona Dakwahku

Kamis, 17 Februari 2011

Banyak Wanita Masuk Neraka? Lelaki Lebih Banyak Lagi Dong!

Bismillah. Ada suatu hadits Nabi SAW yang menyebutkan bahwa wanita akan lebih banyak berada di neraka. Hadits ini bila dibaca sepintas seakan seperti hiburan bagi kaum lelaki, bahwa “walau bagaimana” toh jumlah mereka akan lebih sedikit dari pada kaum perempuan di neraka sana. Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan itu dan memberikan gambaran bahwa lelaki lebih potensial untuk masuk neraka.
KITA MULAI, TAPI JANGAN MARAH. PENULIS JUGA LELAKI
Ketahuilah bahwa, satu orang wanita masuk neraka di sana, maka dia bisa menyeret 5 orang lelaki untuk masuk ke dalamnya.
Jadi hadits itu sebenarnya bukan semacam hiburan bagi kaum lelaki, tetapi sebuah peringatan keras, sekaligus mempertanyakan peran kepemimpinannya di dunia ini !!!!
Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa di akhirat kelak, ketika seorang wanita mau diseret ke neraka, dia mengadu pada Allah.
“Ya Allah, saya tidak rela Engkau masukkan saya ke Neraka, saya menjadi demikian dan demikian, karena ayah saya tidak pernah mendidik saya agama, tidak peduli dengan perkembangan tindakan saya, padahal dia pemimpin keluarga. Kalau pun Engkau hendak masukkan saya ke Neraka juga, bagaimana dengan bapak saya yang membiarkan saya begini dan begitu di dunia ??”
Kemudian sang Ayah ditanyai Ilahi tentang sejauhmana peran keayahan mereka selama di dunia, bila benar pengakuan si wanita tadi, maka masuk pula lah sang Ayah ke dalam barisan yang akan diseret ke jahannam.
Apakah si wanita tadi rela dengan masuknya sang Ayah dalam barisan untuk menyertainya ke neraka ??? Tidak ! dia berseru lagi.
“Ya Allah, saya tetap keberatan untuk masuk neraka, didunia hidup saya di bawah kepemimpinan suami saya, sedang dulu dia tidak mendidik dan mengajari saya untuk dekat kepadaMu dan mengerti perintahMu, kalau Engkau hendak masukkan juga saya ke Neraka, bagaimana dengan suami yang Engkau Amanahi untuk membimbing dan mempertanggung jawabkan hamba ketika di dunia ?”
Sang suami kemudian di panggil, lantas ditanya, mengapa kau biarkan isterimu demikian dan demikian ??? Bila benar dakwaan sang isteri, dalam arti memang sang suami dulu
kerjanya cuma, mengganggu isterinya saja. Lagi enak enak tidur dibangunin, sudah bangun terus ditidurin lagi, tidak ada pendidikan maupun nashihat, maka masuklah sang suami ke barisan calon neraka. Puaskah sang wanita tadi dengan suami dan ayah yang bersamanya ?? Tidak ! dia akan berteriak lagi :
“Ya Allah, saya tidak mau dimasukkan ke neraka, saya punya Abang, yang seharusnya memperhatikan dan membimbing saya, tapi hari hari dia hanya memikirkan dirinya sendiri, dia tidak mendidik saya, bahkan membiarkan saya dipinang lelaki yang juga membiarkan saya dalam kebodohan, tidak mengerti agama,tidak faham kehendakMu. Kalau Engkau seret saya juga ke neraka, maka bagaimana dengan Abangku yang membiarkan ku demikian dan demikian ???”
Abangnya kemudian dipanggil, ditanya, benarkah dakwaan adikmu yang perempuan tadi ?? Bila ternyata benar, maka masuk pulalah sang abang dalam barisan neraka tersebut. Puaskah ia dengan ayah, suami dan abangnya menemaninya di barisan itu ???
Tidak ! Dia akan berteriak lagi :
“Ya Allah, saya punya anak lelaki, 9 bulan saya susah mengandungnya, sakit hamba melahirkannya, luka susu hamba digigitnya, hamba suapi dia, besarkan dia …. Tapi setelah dia baligh, setelah dia pergi kemana mana menuntut ilmu, dia tinggalkan hamba dalam kebodohan hamba, dia biarkan ibunya tak mengenal agama, dia hanya memperhatikan isteri dan anaknya saja. tenggelam dalam kesibukannya, sendiri. Kalau Engkau masukkan juga hamba, maka bagaimana anak hamba yang Engkau wajibkan untuk berbakti kepada orang tuanya ????”
Sang Anak dipanggil dan ditanyai, benarkah dakwaan ibunya tadi ? Bila benar, dalam arti sang anak memang membiarkan ibunya, tak memberi masukan seperti Nabi Ibrahim pada orang tuanya (Yaa
Abati qod ja-aa-ni minal ilmi, tat tabi’ni, ahdika sirothon sawiyya
, wahai bapakku, telah datang kepadaku ilmu yang tidak sampai kepadamu, ikutilah aku, ku bimbing engkau ke jalan
yang lurus, Nah bila anak memang “abai” pada ibunya, maka si anak lelaki tadi pun dimasukkan
pula ke barisan menuju Neraka tersebut.
Puaskah sang wanita tadi dengan ayah, suami, abang dan anak lelakinya ??? Tidak !! Ia akan berteriak lagi :
“Ya Allah, engkau jadikan lelaki sebagai penguasa yang memimpin suatu bangsa. Dan mereka yang menguasai kami, kaum lelaki yang memimpin kami, telah membiarkan kami terperosok dalam
suasana yang membuat kami, kaum wanita, mudah berdosa. Kalau Engkau masukkan juga saya ke neraka, bagaimana dengan lelaki yang menjadi penguasa di antara kami ???”

Maka Allah akan panggil lelaki yang memerintah bangsa dimana si wanita tadi berada, kemudian ditanyai mengenai tanggung jawab kepemerintahannya. Dan bila dakwaan si wanita tadi benar, maka masuklah lelaki ini pun ke dalam barisan tadi.
setelah itu barulah wanita tadi, rela dengan keputusan ilahi untuk memasukkannya ke Neraka ….bersama sama dengan 5 orang dari fihak lelaki tadi.
Benar bahwa wanita banyak yang masuk Neraka. Kalau wanita saja sudah sebanyak itu, maka
bagaimana dengan kaum lelaki yang seharusnya memimpin mereka pada jalan kebenaran ? Nah pembaca mari kita sikapi tulisan ini dengan hati dingin tetapi mari kita putar otak kita supaya itu terhindar dari kita. Penulis banyak mempunyai anak perempuan yang menjadi tanggung-jawab. Ya Allah bantu kami semua untuk menghadapi hidup yang tidak mudah meskipun tidak sulit ini.. aamin.
Sumber: modifikasi dari Taaruf Palembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar kamu..
kemajuanku...

Search

Bookmark Us