Zona untuk mengenalku, Zona Dakwahku

Minggu, 05 Mei 2013

Siap LDR ??

LDR, bagi sebagian orang mungkin kata ini sudah tidak asing lagi di telinga mereka. LDR jika diartikan panjang adalah sebuah jenis hubungan sepasang kekasih, atau mungkin juga Pasutri, dalam kondisi yang terpisah ruang, bisa beda kota, beda Pulau, atau bahkan beda negara. Dengan kata lain Hubungan Jarak Jauh.
LDR bukanlah sebuah musibah atau kecacatan dalam hubungan asmara. Namun, LDR bisa jadi merupakan sebuah resiko dalam sebuah hubungan yang harus di terima oleh siapa saja. Ya, siapa saja. Karena kemungkinan makhluk ini bisa menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Hanya mungkin berbeda motiv LDR yang menimpa satu dengan yang lainnya. Seperti, Sebab LDR, Lama LDR, dan Jauh-dekatnya LDR.
LDR bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Dari yang masih Pacaran, sudah bertunangan, atau bahkan yang sudah menikah. Dan masing-masing mempunyai kekhususan tersendiri.

Hubungan Long Distance Relationship memiliki keuntungan dan ketidakuntungan tersendiri. selain itu juga memiliki tingkat resiko yang cukup tinggi karena intensitas pertemuan yang jarang.mungkin diera globalisasi teknologi dengan berkembangnya teknologi, LDR tidak terlalu menyulitkaN dalam hubungan. Namun, siapa yang tau?

Suci, sebagai seorang mahasiswi yang mengalami LDR berbeda Pulau dengan pacarnya kurang lebih selama hampir 1 tahun. sedikit menceriakan kisahnya,
LDR kata dia ada enaknya dan ada juga tidak enaknya. Senengnya tiap hari bisa SMS, telpon, Chating.
Tapi dia merasa lebih banyak tidak enaknya. Ketika dia sedang sibuk dan tidak bisa langsung membalas SMS, Pacarnya seringkali menyangka bahwa Dia punya pacar lain, Kata pacarnya Dia dikira tidak peduli, dan tidak sayang lagi. Dan ketika melihat teman yang lain mendapat kejutan, hadiah, ucapan langsung dari pacar di hari Ulang Tahunnya, Dia merasa iri sekali. Karena dia hanya mendapat Ucapan Ulang Tahun via SMS / telp.

Lain lagi ceritanya dengan Ifah yang statusnya telah lulus kuliah dan menjalin Hubungan dengan pasangnya yang hanya terpisah Purwokerto- bandung. Dia bercerita bahwa dalam LDR, yang harus dijaga adalah saling Mengerti dan memahami. Rasa Kangen dan Ingin bertemu seringkali menghinggapinya.  namun, ada sisi positif dari LDR yang di ungkapkan Ifah, katanya LDR mengurangi perbuatan maksiat. jadi, semakin jarang bertemu semakin sedikit maksiat. :)
Disatu sisi, Ifah juga seringkali mendengar kabar miring dari orang-orang tentang kekasihnya itu. namun, Ifah selalu berpikiran Positif untuk tetap mempertahankan hubungannya, Karena Ifah sudah menunggu peresmian hubungan mereka dalam pernikahan.

Ketika LDR menimpa hubungan Suami Istri, ini akan lain lagi ceritanya. hal ini diungakapkan oleh Yuni, wanita yang belum lama menikah dan kemudian ditinggal suaminya bekerja di Jakarta.
"Saya sedang menikmati masa-masa ini, masa pacaran setelah menikah. Aktifitas LDR saya cuma SMS, Telpon, Kasih Kabar dan yang penting tidak mengganggu aktifitas masing-masinng, karena saya masih kuliah, dan suami saya bekerja." jelasnya.
"Dan dengan hubungan seperti ini saya malah merasa seperti pengantin baru terus selamanya." Tambahnya.
Dan jika bicara mengenai resiko, Yuni berujar bahwa Menikah itu tidak akan pernah menimbulkan Resiko, justru malah sebagai solusi. Dari awal mereka mengaku sudah siap dengan LDR dan resikonya.

Jadi, Siap LDR??!

Search

Bookmark Us