Ketika itu...“Aku terlahir tanpa
sorang Ayah”.
Sebuah sejarah yang tak mungkin
terlupa begitu saja.
Sebuah kenyataan getir yang baru
kali ini aku ungkap.
Hemm... ...“Aku terlahir tanpa
sorang Ayah”. Tanpa bisikan adzan darinya, untuk pertama kali aku dilahirkan
didunia.Bukan ayahku telah tiada. Hanya waktu itu Ayah sedang dinas di Kota.
Ceritanya. Aku sih percaya saja, mau gak percaya wong aku gak ada bukti
outentik juga. Boro-boro inget juga.
Lalu, siapa yang membisikan adzan
pas aku bayi dulu yah? Ini yang sampai sekarang ini belum sempat aku tanyakan
ke ibu/ayahku. Sebenarnya gak terlalu jadi masalah juga sih, tapi sekedar ingin
tahu saja. Toh aku sudah menjadi sosok remaja 20 tahun sekarang.
Hemm..mungkin aku terlalu “lebay”
kalo harus mempermasalahkan hal ini. Ya sudahlah..tak usah kupikirkan
dalam-dalam hal ini.
Tapi, kalo disangkut pautkan
dengan apa-nya aku sekarang, mungkin ada pengaruhnya juga. Misal, aku-nya yang
pas kecil tidak dekat dengan ayah, atau aku yang sampai saat ini belum berani
untuk Adzan di Masjid/mushola..(kalo ini sih masalah mental yah.) :D